Review Jurnal Tugas Softskill
Posted by
PSIKOLOGI MANAJEMEN (SOFTSKILL)
Review Jurnal
Di susun oleh:
Ade Nurestiana ( 10513147 )
Assilva Brena Zollyta ( 11513447 )
Elga Mutrika W. D ( 12513856 )
Indah Putri Rishaini ( 14513366 )
3PA08
Fakultas Psikologi
Universitas Gunadarma
2015
Novi Rahmawati1)*,Retno Astuti2), Dhita Morita Ikasari2)
1) Alumni Jurusan TIP UB, Jl. Veteran – Malang 65145
2) Staff PengajarJurusan TIP UB, Jl. Veteran – Malang 65145
*zeepaiiforever@yahoo.com
· Review
Menyatakan bahwa kepuasan kerja dan kinerja karyawan dipengaruhi oleh faktor motivasi seperti pengakuan atas pekerjaan yang telah diselesaikan dengan baik dan factor lingkungan seperti kondisi tempatkerja. Oleh karena itu PT Sinar Sosro perlu memperhatikan motivasi serta lingkungan kerja dari karyawan sebagai upaya dalam peningkatkan kinerja perusahaan. Tumbuhnya motivasi dalam diri karyawan menjadi hal dasar dalam arah proses pencapaian tujuan berupa pencapaian prestasi kerja karyawan yang optimal. Lingkungan kerja memiliki peranan penting dalam suatu organisasi karena merupakan salah satu penyebab dari keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaan suatu pekerjaan Keunggulan kolerasi kanonik terletak pada kemampuannya untuk menyelidiki hubungan antara beberapa variabel secara bersama – sama (simultan).Pada indikator gaji menunjukkan 73,33% (11 orang) menyatakan setuju untuk gaji yang dapat memenuhi kebutuhan sehari – hari dan 53,33% (8 orang) menyatakan setuju bila gaji yang mereka terima sesuai dengan kinerja. Dapat diketahui bahwa gaji karyawan yang diterima sudah sesuai dengan kinerja karyawan dan dapat memenuhi kebutuhannya. Di PT Sinar Sosro KPW Waru sendiri telah memberikan gaji yang sesuai kepada karyawannya khususnya pada karyawan tetap mempengaruhi promosi jabatan adalah prestasi kerja dan menurut Boone dan David (2007), penciptan ide – ide baru memunculkan kreativitas dan pikiran yang kritis dalam bekerja.
Variabel kinerja karyawan sebesar 80% (12 orang) setuju jika tugas pekerjaan selesai tepat waktu, 66,67% (10 orang) setuju dengan terpenuhnya standar kerja sesuai dengan ketentuan, 46,67% (7 orang) setuju dan netral atau biasa dengan keseriusannya dalam menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas, 40% (6 orang) setuju dan netral atau biasa terhadap
Analisis Data Korelasi Kanonik
Hasil skor jawaban 15 responden tersebut diubah dari bentuk skala ordinal menjadi skala interval menggunakan Method Successive Of Interval (MSI), kemudian hasil data di analisis menggunakan pendekatan korelasi kanonik. Korelasi kanonik bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan (asosiasi) antara dua variabel atau tidak.
Pembentukan Canonical Function (Fungsi Kanonikal) digunakanosebagai penetapan fungsi yang bisa di analisis lebih lanjut untuk digunakan dalam interpretasi terhadap hasil Canonical Variates. Terbentuk 2 fungsi dari dua variabel independen dan 5 variabel independen dengan olah data menggunakan SPSS 17.0. Dari 2 fungsi tersebut dilakukan 2 uji yakni uji individu dan uji bersama untuk penentuan fungsi yang bisa di analisis lebih lanjut. Uji Individu ditunjukkan pada Tabel 5
Root no.
|
Eigenvalue
|
|
Cumulative Percentage
|
Canon Correlation
| ||||
1.
|
4,44050
|
95,76582
|
95,76582
|
0,90343
| ||||
2.
|
|
4,23418
|
100,00000
|
0,40511
|
Analisis Data
Pada penelitian ini terdapat dua tahap pengolahan analisis data yang dilakukan yaitu analisis terhadap data kuesioner dan analisis menggunakan korelasi kanonik.
1. Data Kuesioner
Data yang diperoleh dari pengisian kuesioner oleh responden, sebelum diolah perlu dilakukan transformasi data dari data ordinal (skor jawaban) menjadi data interval (skala) menggunakan bantuan software Method Of Successive Interval (MSI). Data skor jawaban responden output MSI inilah yang nantinya akan dianalisis secara korelasi kanonik.
2. Korelasi Kanonik
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode korelasi kanonik. Menurut Siregar (2006), analisis korelasi kanonikal adalah model statistika multivariat yang mengidentifikasi dan kuantifikasi hubungan antara dua himpunan variabel. Bentuk umum fungsi kanonikal dalam penelitian ini ditunjukkan pada Persamaan (1).
Y1 + Y2 = X1 + X2 + X3 + X4 + X5 (1)
Keterangan :
Y1 = Kepuasan kerja
Y2 = Kinerja karyawan
X1 = Gaji
X2 = Hubungan rekan kerja
X3 = Kesempatan pengembangan diri
X4 = Lingkungan kerja fisik
X5 = Lingkungan kerja non – fisik
Tahapan analisis data dengan korelasi kanonikal dilakukan dalam 6 tahap, yakni (Siregar, 2006):
a. Tahap pertama dan kedua: penetapan tujuan dan perancangan analisis korelasi kanonikal.
b. Tah ap ketiga: uji asumsi yakni uji normalitas, multikolinearitas dan linearitas. Uji asumsi dilakukan dengan menggunakan taraf nyata (α) = 0,05 , kecuali pada uji multikolinearitas menggunakan nilai VIF<10.
c. Tahap keempat: penetapan korelasi kanonikal dan uji kesesuaian keseluruhan model dengan uji pillais, hottelings dan wilks. Batas (α) yang digunakan yakni < 0,05.
d. Tahap kelima: pengukuran dan interpretasi kanonikal menggunakan bobot kanonikal (canonical weight) dan muatan kanonikal (canonical loading) dengan batas pengukuran >0,5.
e. Tahap keenam: validasi dan diagnosis
· Alasan penulis membuat jurnal tersebut
Untuk meningkatkan antara variabel motivasi dan lingkungan kerja seperti gaji, hubungan rekan kerja, kesempatan pengembangan diri , lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non – fisik memang mempunyai hubungan positif kuat terhadap variabel kepuasan kerja dan kinerja karyawan
· Komentar apa bisa jurnal ini di mengerti semua kalangan
Bisa, karena dalam menganalisis pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan bisa mengunakan metode lain seperti Partial Least Square (PLS) dan Structural Equation Model (SEM) serta dapat menambahkan indikator – indikator baru agar bisa menggambarkan hasil penelitian yang lebih baik seperti kesehatan, jaminan perusahaan,
Pendapat kelompok kami :
Lingkungan kerja fisik yang perlu ditingkatkan agar kepuasan kerja dan kinerja karyawan tetap Marketing Support (MS) meningkat yaitu dengan menjaga kebersihan ruang kerja untuk kenyamanan dan konsentrasi dalam bekerja, membuat ruang kerja menjadi kedap suara agar para karyawan bisa tetap fokus dalam mengerjakan tugas kerjanya serta melakukan penataan ruangan kantor yang lebih efisien. Lingkungan kerja lain yang dapat ditingkatkan selain lingkungan fisik adalah lingkungan non – fisik yaitu hubungan komunikasi yang baik dengan atasan dan rekan kerja/karyawan lain. Menurut Arifin (2005), semakin puas pekerja terhadap komunikasi yang terjadi di dalam perusahaan, maka semakin tinggi kinerja karyawan dan rasa kepuasan kerja tersebut. Saran bagi perusahaan dari hasil penelitian ini mengenai variabel yang harus ditingkatkan yaitu kesempatan pengembangan diri karena mempunyai hubungan yang lemah terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan
1 komentar:
Guide And Tutorial Method of Successive Interval (MSI)
https://www.youtube.com/watch?v=u2oUWFFdpyE
#olahdatasemarang
Posting Komentar