RSS Feed

Tugas ke-3 Softskill Psikologi Manajemen

Posted by Unknown Label:







TUGAS PSIKOLOGI MANAJEMEN (SOFTSKILL)
Kekuasaan

 



Di susun oleh:



Ade Nurestiana ( 10513147 )
Assilva Brena Zollyta ( 11513447 )
Elga Mutrika W. D ( 12513856 )
Indah Putri Rishaini ( 14513366 )




3PA08
Fakultas Psikologi

 Universitas Gunadarma

2015

KATA PENGANTAR



          Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas Psikologi Manajemen (Softskill), yang berjudul Kekuasaan tepat pada waktunya.

            Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan. Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak “, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.

            Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.  Serta kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.






BAB I

PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang



Latar belakang dari pembuatan tugas ini adalah untuk kekuasaan karena kita adalah bagian dari masyarakat yang dipimpin oleh seorang presiden dan wakil presiden. Seorang presiden memiliki wewenang dan kekuasaan dalam menjaga suatu keutuhan negara. Namun bukan hanya presiden saja yang memiliki kekuasaan. Beberapa individu akan mendapat kekuasaan dan wewenang dalam mengatur sesuatu. Hal ini dapat kita lihat dari perbedaan tingkat dan status sosialnya. Semakin tinggi status dan tingkatnya, maka makin tinggi pula wewenang dan kekuasaan yang mereka miliki. Saat ini kita sering melihat bagaimana orang dengan status dan tingkat yang tinggi tidak menggunakan dan memanfaatkan kekuasaan yang ia miliki dengan baik. Mereka memanfaatkan kekuasaan yang ia miliki hanya untuk kesenangan pribadi saja dan bukan untuk masyarakat banyak.



B.     Rumusan Masalah

1.)    Apa yang di maksud dengan definisi kekuasaan ?

2.)    Apa itu sumber kekuasaan menurut French dan Raven ?



C.    Tujuan

1.)    Untuk memahami maksud definisi kekuasaan

2.)    Untuk mengetahui sumber kekuasaan dari french dan raven





A.    Definisi Kekuasaan

                Menurut Robbins (2008) Kekuasaan (power) mengacu pada mengacu pada kemampuan yang dimiliki A untuk mempengaruhi prilaku B sehingga B bertindak sesuai keinginan A. definisi mengimplikasikan sebuah potensi yang tidak perlu diaktualisasikan agar efektif dan subuah hubungan ketergantungan.

Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelompok manusia untuk mempengaruhi tingkah lakunya seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang yang mempunyai kekuasaan itu (Budiardjo,1972).

Kekuasaan Menurut Max Weber adalah suatu kemungkinan yang membuat seorang aktor di dalam suatu hubungan sosial berada dalam suatu jabatan untuk melaksanakan keinginannya sendiri dan yang menghilangkan halangan.

Menurut Walterd Nord, Pengertian Kekuasaan ialah suatu kemampuan untuk mempengaruhi aliran energi dan dana yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan yang berbeda secara jelas dari tujuan lainnya.

Rusel Mengatakan, Pengertian Kekuasaaan merupakan suatu produksi dari akibat yang diinginkan. Bierstedt memberikan pernyataan mengenai Pengertian Kekuasaan yaitu kemampuan untuk mempergunakan kekuatan.

Pengertian Kekuasaan Menurut Rogers adalah kemampuan seseorang untuk mengubah orang atau kelompok lain dalam cara yang spesifik, contohnya dalam kekuasaan dan pelaksanaan kerjanya.

Dari Pengertian Kekuasaan diatas dapat disimpulkan bahwa, Pengertian Kekuasaan ialah suatu sumber yang memungkinkan seseorang mendapatkan hak untuk mengajak, mempengaruhi dan meyakinkan orang lain.

Kekuasaan dapat diperoleh dari pengaruh pribadi, jabatan pribadi atau diperoleh keduanya. Seseorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain untuk melakukan kerja karena jabatan organisasi yang dijabatnya, maka orang tersebut akan mempunyai kekuasaan jabatan. Adapun juga orang yang memperoleh kekuasaan dari para pengikutnya dikatakan mempunyai kekuasaan pribadi. Ada juga orang yang mempunyai kedua-duanya, kekuasaan jabatan dan kekuasaan pribadi.

Demikianlah pembahasan mengenai Pengertian Kekuasaan Menurut Para Pakar, semoga tulisan saya Mengenai pengertian Kekuasaan Menurut Para Pakar dapat bermanfaat.



B.    Sumber-Sumber Kekuasaan Menurut French dan Raven



Psikolog sosial Michigan, French dan Raven menggunakan definisi yang sama dalam membahas teori lapangannya Lewin mengenai kekuasaan. Menurutnya kekuasaan adalah kemampuan potensial dari seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi yang lainnya didalam system yang ada (dalam Roderick Martin: 71). Tetapi penghalusan terhadap konsep Weber yang kini tampaknya paling menonjol disodorkan oleh Dahrendorf dan Blau. Merekalah yang berhasil menembus kelemahan tertentu yang ada pada teori-teori Weber, sebagaimana yang tampak umumnya pada pengembangan pendekatan Weber.

Setelah secara blak-blakan mendukung definisi Weber, kemudian Dahrendorf mengemukakan bahwa “kekuasaan adalah milik kelompok, milik individu-individu daripada milik struktur sosial”, (dalam Roderick Martin: 71). Perbedaan yang penting adalah kekuasaan dengan otoritas terletak pada kenyataan bahwa kalau kekuasaan pada hakekatnya diletakan pada kepribadian individu, maka otoritas selalu dikaitkan dengan posisi atau peranan sosial-kekuasaan, selalu merupakan suatu hubungan yang faktual, sedangkan otoritas merupakan suatu hubungan yang logis.



Perumusan yang menghilangkan wujud hubungan kekuasaan yang tidak terstruktur atau yang terjadi secara berulang-ulang ini merupakan sumber utama yang memunculkan konflik sosial.



French dan Raven mendefinisikan kekuasaan berdasarkan pada pengaruh dan pengaruh berdasarkan pada pengubahan psikologis. Pengaruh adalah pengendalian yang dilakukan oleh seseorang dalam organisasi maupun dalam masyarakat terhadap orang lain. Konsep penting atas  dasar gagasan ini adalah bahwa kekuasaan merupakan pengaruh laten (terpendam), sedangkan pengaruh merupakan kekuasaan dalam kenyataan yang direalisasikan. French dan Raven mengidentifikasikan lima sumber basis kekuasaan.



1.    Kekuasaan balas jasa (reward power)

2.    Kekuasaan paksaan (coercive power)

3.    Kekuasaan sah (legitimate power)

4.    Kekuasaan ahli (expert power)

5.    Kekuasaan panutan (referent power)



Robbins (2007) juga memaparkan klasifikasi kekuasaan dari French dan Raven (1959). Berdasarkan  sumbernya yaitu kekuasaan formal dan personal. Kekuasaan formal merupakan kekuasaan yang berasal dari posisi formal individu pada suatu organisasi. Kekuasaan formal dapat bersumber coercive power, reward power, dan legitimate power. Sementara kekuasaan personal merupakan kekuasaan yang muncul dari karakteristik individu. Kekuasaan personal dapat berasal dari expert power dan referent power













Daftar Pustaka



Miftah Thoha, (2005). Perilaku Organisasi (Konsep Dasar dan Aplikasinya). Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada

Leavitt, J.H., 1992 Psikologi Manajemen, Alih Bahasa Zarkasi, M., Jakarta: Penerbit Erlangga



Salehudin, Imam (2009) The 6th Power: Social/Network Power Pengembangan Konsep Social



Capital pada Konteks Perilaku Individu. Manajemen Usahawan Indonesia. No. 03/TH. XXXVIII 2009. ISSN:0302‐9859

0 komentar:

Posting Komentar